Di masyarakat kita juga sering ada tradisi untuk mengobati penyakit mata
anak dengan obat tradisional yang diturunkan nenek moyang kita. "Ketika
bayinya tampak sakit mata, biasanya eyangnya akan menganjurkan resep-resep
tertentu. Karena mereka punya pengalaman baik untuk itu." Hanya saja, pesan
Enny, mesti diingat, walau ada pengalaman membuahkan hasil yang baik pada
jaman si nenek dulu, tak semuanya akan memberikan reaksi yang sama pada
setiap anak. Sebab, kepekaan setiap anak tentunya berbeda. "Jadi, tak semua
pengalaman itu akan berhasil pada setiap orang." Berikut beberapa tradisi
yang banyak ditemui pada orang tua dalam mengobati sakit mata pada bayinya.
* Bunga teleng
Ada yang mengatakan sakit mata pada bayi bisa sembuh dengan menggunakan daun
bunga teleng. Caranya, bunga teleng dimasukkan ke dalam air hangat, lalu
mata si bayi ditetesi air tersebut. Namun, Enny agak sangsi dengan
pengobatan ini. "Saya tak tahu seperti apa bunga ini dan tak tahu persis
juga apa khasiatnya." Yang dikhawatirkan Enny adalah masalah kebersihan dan
kesterilan dalam pembuatannya. Apalagi bunga ini termasuk bunga liar yang
dapat ditemui di sembarang tempat.
* Air rebusan daun sirih
"Daun sirih memang bagus, ada desinfektannya, jadi bisa untuk menghanyutkan
kuman," papar Enny. Hanya saja, mungkin konsentrasinya harus diperhatikan,
misal, daunnya berapa lembar dan jumlah airnya berapa banyak. "Jadi,
bukannya daun sirih itu jelek. Hanya saja ukuran pastinya tidak tahu,
sementara jaringan mata itu halus sekali." Itu sebab, Enny tak
menganjurkannya untuk pengobatan mata anak, apalagi bayi. Apalagi, paparnya,
yang sudah-sudah ditemui, malah bayinya jadi radang mata.
* Pakai ludah pagi hari
Begitupun dengan ludah. Memang, bilang Enny, ludah mengandung zat-zat
pembunuh kuman. Sebelum masuk ke perut, kuman sudah ditangkis dulu di mulut.
"Jadi, sudah ada alat atau benteng-bentengnya. Kalau kumannya kecil, tak
berpengaruh apa-apa karena sudah terbunuh air liur. Tapi, jangan lupa,
banyak juga kuman yang berasal dari gigi, dari makanan yang menyelip di
gigi. Jadi, bagaimana pula kalau dimasukkan ke mata. Bisa-bisa malah tambah
sakit matanya."
* Menggunakan air kencingnya
Enny mengakui keberadaan teori mengenai pemakaian urin untuk mengobati
penyakit. "Tak bisa dibilang bahwa air kencing jelek, karena ada juga
literaturnya dan ahli yang mendalaminya." Hanya saja, Enny tak menyarankan
air kencing ini untuk pengobatan mata bayi. "Terus terang, saya sendiri tak
mendalami masalah itu, lagi pula masalah ini masih banyak pro dan kontranya.
Jadi, untuk lebih amannya, sebaiknya berobat ke dokter, tidak mengobatinya
sendiri."
* Ditetesi ASI
Ada juga anak sakit mata ditetesi ASI. "Memang dalam ASI ada penangkal kuman
juga." Tapi Enny tak menganjurkannya untuk pengobatan mata anak. "Karena tak
semua anak tahan terhadap ASI. Apalagi mata merupakan jaringan lunak yang
peka. Jadi, sangat sulit untuk tahu kepekaannya. Mungkin saja, pernah ada
pengalaman ibunya dulu tak bermasalah. Tapi begitu bayinya yang sekarang
diobati dengan ASI, malah bermasalah. Karena alergi pada setiap anak, kan,
tidak sama."