Memberi nama anak bukan merupakan masalah yang sepele. Memberikan nama anak bisa merupakan pekerjaan yang serius. Karena dari sebuah nama bisa berdampak psikologis cukup besar bagi pemiliknya. Nama juga bisa sebagai penentu keberhasilan hidup manusia. Beberapa pengaruh psikologis sebuah nama seperti berikut ini:
1.Pencitraan Diri
Nama adalah ibarat sebuah do’a. panggilan positif akan bisa memunculkan perwatakan sedang panggilan negative akan membentuk pencitraan negative pada harga diri anak. Dalam Al-Qur’an (QS. Al-Hujuraat [49] : 11 difirmankan Allah SWT.
“ Dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk”.
2. Menarik Perhatian
Nama-nama anak yang aneh (Oi, Venus, Haz, dll) cenderung akan menjadi pusat perhatian, juga nama-nama yang susah untuk dieja (Djoewarijah, Noerdinsyah, dll). Jika anak disiapkan dengan baik untuk menjadi pusat perhatian nama-nama seperti ini akan memberikaan peluang untuk menaikkan percaya dirinya. Sebaliknya jika anak sejak awal kurang memiliki percaya diri, maka nama-nama yang mencolok justru akan mempertebal sifat mindernya.
3. Pengabaian Individu
Pemakaian nama yang terlalu umum (Siti, Amir, Budi, dll) atau terlalu pendek (Sri, Sam, dll) akan menghilangkan perasaan seseorang akan individualitasnya juga akan membuat pemilik nama merasa terabaikan.
4. Konotasi Buruk yang Menyakitkan Hati
Nama-nama julukan atau panggilan-panggilan negative yang biasa dilakukan akan mengurangi rasa percaya diri mereka misalnya gembrot, botak, pesek dll.
5. Ketidaksesuaian, Awal Konflik Batin
Nama yang tidak sesuai dengan penampilan yang diciptakan Allah SWT. Untuk anak akan membuat anak mengalami konflik batin. Misalnya memberi nama Ayu atau Arjuna pada anak yang berwajah biasa tidak cantik atau ganteng bisa menimbulkan konflik batin pada anak tersebut.
Dalam Islam memiliki tuntunan yang cukup lengkap untuk urusan sebuah nama. Misalnya berikut ini
1. Pilih Yang Baik
Rasulullah saw bersabda “ sesungguhnya nama-nama kamu sekalian yang paling disukai oleh Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung adalah Abdullah dan Abdurrahman”. (HR. Muslim)
“Ambillah nama-nama kamu sekalian dari nama para nabi, Nama-nama yang paling disukai Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman. Nama-nama yang paling benar adalah Harist dan Hamam. Sedangkan yang paling jelek adalah Harb (perang) dan Murrah (pahit)”. (HR. Abu Dawud & An-Nasa’i)
2. Jauhi Yang Dapat Mengotori Kehormatan
Hindari dari nama-nama yang memiliki arti negative agar sifat negative tersebut tidak dicitrakan orang terhadap dirinya atau tidak menjadi bahan celaan baginya pula.
3. Jauhi Yang Bermakna Pesimistis
4. Jauhi Makna Optimis
Penyebabnya karena Rasulullah saw tak suka mendengar jawaban tidak yang terucap ketika nama ini dipanggil karena ternyata si pemilik nama sedang tidak ada. Misalnya nama-nama seperti : Aflah, Nafi’, Rabbah, Yassar, Barrah dll.
5. Menjauhi Penyamaan Nama Allah SWT.
“Orang yang paling dibenci dan buruk di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang dinamakan Malikal-Amlak (raja di atas raja). Karena tidak ada raja selain Allah.” (HR. Muslim)
Larangan pun berlaku untuk nama-nama Allah yang lain seperti Al-Hakam, Al-Ahad, Ash-Shamad dll.
Sumber buku ” Mendidik Dengan Cinta” karya Irawati Istadi